Al QUR’AN DAN MANUSIA
Oleh: H. Susatyo Budi Wibowo
A. Al QUR’AN.
Al Qur’an adalah sekumpulan wahyu
dari Allah Swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, melalui malaikat
Jibril, dan merupakan mukjizat terbesar bagi beliau. Kitab Suci yang tidak ada
keraguan sedikit pun padanya, dan menjadi petunjuk bagi mereka yang bertaqwa:
y7Ï9ºs
Ü=»tGÅ6ø9$#
w |=÷u ¡
ÏmÏù
¡
Wèd
z`É)FßJù=Ïj9
Kitab (Al Qur’an) ini tidak
ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (QS. Al Baqarah: 2)
Al Qur’an terdiri dari 30 Juz, 114 Surat , dan sekitar 6251
ayat. Ada
sebagian ulama yang mengatakan 6236 ayat, sebagian yang lain mengatakan 6666
ayat. Perbedaan jumlah ayat dalam beberapa referensi disebabkan karena sebagian
ulama berbeda dalam memutus panjang-pendeknya ayat. Jumlah katanya menurut hitungan sebagian ahli
tercatat 74.437 dan hurufnya sebanyak 325.345.
Al Qur’an memiliki sedikitnya
50 nama, seperti Al Furqan (pembeda), Al Haqq (kebenaran mutlak), Al Hikmah
(Kebijaksanaan), Al Huda (petunjuk hidup), Asy Syifa (penyembuh), Adz Dzikru
(pengingat), dll. Dari sekian banyak nama itu, yang sangat populer adalah Al
Qur’an, berasal dari kata qiraatun yang
berarti bacaan.
Sebagai bacaan, Al Qur’an
memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh semua bacaan lain seperti koran,
majalah, novel, cerpen, buku-buku pelajaran, dan sebagainya. Antara lain:
1. Al Qur’an adalah satu-satunya bacaan, yang apabila dibaca mendapat
pahala.
2. Hampir semua orang tidak suka membaca sesuatu yang tidak mengerti
artinya, kecuali membaca Al Qur’an.
3. Al Qur’an adalah satu-satunya bacaan yang bisa menerangkan masa
lalu, masa sekarang, dan masa depan.
4. Al Qur’an adalah satu-satunya bacaan yang menampung semua ilmu di
dalamnya, meskipun secara garis besar.
5. Al Qur’an adalah satu-satunya bacaan yang berani menantang siapa
saja yang tidak percaya kepada Al Qur’an, untuk membuat satu surat saja yang
semisal dengannya (QS. Al Baqarah: 23)
6. Al Qur’an mencakup semua Kitab Suci yang pernah ada (QS. Al
Baqarah: 4):
Kitab
Taurat: Diturunkan kepada
Nabi Musa As. Isinya banyak tentang aqidah / keimanan. Taurat tidak sama dengan
Kitab Injil Perjanjian Lama.
Kitab
Zabur: Diturunkan kepada
Nabi Daud As. Isinya banyak tentang dzikir / puji-pujian kepada Allah Swt. Zabur
tidak sama dengan Mazmur dalam Injil. Kitab
Injil: Diturunkan kepada Nabi Isa As. Isinya banyak tentang kebersihan jiwa
/ tasawuf. Injil tidak sama dengan Injil Perjanjian Baru: Matius, Markus,
Lukas, dan Yohanes.
Al Qur’an sudah sempurna dan komplit. Maka setiap
orang beriman diperintahkan untuk masuk ke dalam agama Islam secara utuh, total:
$ygr'¯»t
úïÏ%©!$#
(#qãZtB#uä
(#qè=äz÷$#
Îû
ÉOù=Åb¡9$#
Zp©ù!$2
wur
(#qãèÎ6®Ks?
ÅVºuqäÜäz
Ç`»sÜø¤±9$#
4 ¼çm¯RÎ)
öNà6s9
Arßtã
×ûüÎ7B
Wahai
orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syetan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu (QS. Al Baqarah:
208)
Umat Islam harus pandai.
Tidak boleh bodoh. Dari lima ayat yang pertama kali turun, yaitu Al Qur’an
Surat Al ’Alaq ayat 1-5, baik secara tersurat maupun tersirat Allah Swt
memerintahkan untuk membaca, menulis, dan menuntut ilmu:
ù&tø%$#
ÉOó$$Î/
y7În/u
Ï%©!$#
t,n=y{
ÇÊÈ
t,n=y{
z`»|¡SM}$#
ô`ÏB
@,n=tã
ÇËÈ
ù&tø%$#
y7/uur
ãPtø.F{$#
ÇÌÈ
Ï%©!$#
zO¯=tæ
ÉOn=s)ø9$$Î/
ÇÍÈ
zO¯=tæ
z`»|¡SM}$#
$tB
óOs9
÷Ls>÷èt
Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu-lah Yang Maha Mulia. Yang mengajar
(manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (QS.
Al ’Alaq: 1-5)
Luar
biasa! Dalam lima ayat yang pertama turun, Allah Swt memerintahkan kepada
manusia untuk membaca: Bacalah...,
menulis: Yang mengajar (manusia) dengan
pena..., menuntut ilmu: Mengajarkan
manusia apa yang tidak diketahuinya.
Al Qur’an menjadi pedoman
hidup bagi manusia. Isinya komplit. Sempurna. Mudah untuk dijadikan peringatan.
Namun, adakah manusia yang mau mengambil pelajaran? Pertanyaan ini datangnya
langsung dari Allah Swt:
ôs)s9ur
$tR÷£o tb#uäöà)ø9$# Ìø.Ïe%#Ï9 ö@ygsù `ÏB 9Ï.£B
Dan
sungguh, telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang
mau mengambil pelajaran? (QS. Al Qamar: 17)
Adakah orang yang mau
mengambil pelajaran? Tajam sekali pertanyaan Allah Swt ini. Apalagi, dalam satu
surat, ayat ini diulang sampai tiga kali, yaitu dalam Surat Al Qamar ayat 17,
32, dan 40. Pertanyaan yang berupa sindiran ini menggambarkan, betapa
sedikitnya manusia yang mau memetik pelajaran dari Al Qur’an. Ya, karena
kebanyakan manusia lebih suka menjadikan Al Qur’an sebagai pajangan atau hiasan
di atas meja, rak, atau almari di kamar tamu. Jarang disentuh apalagi
dipelajari.
Mari kita berusaha
mempelajari, mengerti, dan mengamalkan isi Al Qur’an. Banyak cara yang bisa dilakukan.
Misalnya, belajar membaca Al Qur’an, belajar seni baca Al Qur’an, belajar
tafsir Al Qur’an, menuntut ilmu di pondok atau sekolah Al Qur’an, kajian-kajian
Al Qur’an, dan sebagainya. Atau kalau memiliki bekal ilmu yang cukup, bisa
mengajar cara membaca, menulis, atau memahami isi Al Qur’an untuk orang lain.
Namun perlu diingat, bahwa semua itu harus dilakukan dengan ikhlas,
sungguh-sungguh, dan karena Allah Swt semata. Bukan karena yang lain.
B. MANUSIA.
Manusia adalah makhluk
ciptaan Allah Swt yang sangat penting. Sebab, paling tidak, nama manusia
disebutkan dalam Al Qur’an sebanyak 323 kali, baik yang berupa kata naas, insaan, insa, atau insi. Belum termasuk kata batsar untuk manusia. Dalam Al Qur’an
juga ada dua nama surat yang memakai nama manusia, yaitu Surat An Naas dan Al
Insaan.
Selain itu, manusia
diciptakan dalam bentuk yang paling baik (QS. At Tiin: 4), manusia adalah
makhluk yang dimuliakan (QS. Al Israa’: 70), bumi diciptakan untuk manusia (QS.
Al Mu’min: 64), seluruh makhluk diciptakan untuk manusia (QS. Al Baqarah: 29),
hewan diciptakan untuk manusia (QS. Al An’aam: 142), angin diciptakan untuk
manusia (QS. Al A’raaf: 57), falak diciptakan untuk manusia (QS. Al Baqarah:
164), dan sebagainya.
Begitu pentingnya manusia
jika dibandingkan dengan makhluk Tuhan yang lain. Namun, apabila kepada para
manusia diberikan pertanyaan misalnya: Apa fungsi diciptakannya manusia? Apa
tugas manusia? Apa tujuan hidup manusia? Dan apa target hidup manusia? Maka,
apabila ada 100 orang yang diberi beberapa pertanyaan tersebut, penulis yakin
lebih dari 75 orang yang tidak bisa menjawab, atau bisa menjawab tetapi tidak
benar.
1. Fungsi Manusia.
Fungsi adalah kegunaan,
atau manfaat, atau faedah. Fungsi diciptakannya manusia adalah untuk menjadi
khalifah di bumi. Al Qur’an mengatakan:
øÎ)ur
tA$s%
/u
Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9
ÎoTÎ)
×@Ïã%y`
Îû
ÇÚöF{$#
ZpxÿÎ=yz
Dan
ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ”Sesungguhnya Aku
hendak menciptakan seorang khalifah di muka bumi” (QS. Al Baqarah: 30)
Khalifah artinya pemimpin
atau pengganti Allah Swt. Fungsi manusia sebagai khalifah juga disebutkan pada:
QS. Al An’aam: 165, QS. Al. A’raaf: 129, QS. An Naml: 62, dan QS. Faathir: 39.
Contoh khalifah dalam arti pemimpin, misalnya: Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar
bin Khatab, Khalifah Utsman bin Affan, dan Khalifah Ali bin Abu Thalib.
Sedangkan contoh khalifah sebagai pengganti Allah Swt, umpamanya: Allah Swt
menciptakan laut, maka manusia yang diberi wewenang membuat kapal. Allah Swt
menciptakan kayu, manusia membuat kursi, meja, dingklik. Allah Swt menyediakan
batu, pasir, semen, manusia yang membuat rumah, dan seterusnya.
2. Tugas Manusia.
Tugas adalah sesuatu yang harus dikerjakan. Tugas
manusia adalah beribadah kepada Allah Swt. Al Qur’an mengabarkan:
$tBur
àMø)n=yz
£`Ågø:$#
}§RM}$#ur
wÎ)
Èbrßç7÷èuÏ9
Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka beribadah (QS.
Adz Dzaariyaat: 56)
Ibadah artinya kepatuhan
dan ketundukan, yang ditimbulkan oleh kebesaran Allah Swt sebagai Tuhan yang
disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah Swt mempunyai kekuasaan yang mutlak
terhadapnya. Selain Surat Adz Dzaariyaat: 56, tugas untuk beribadah juga
disebutkan dalam Surat Al Faatihah: 5, Al Baqarah: 21, Al An’aam: 162, Al
Anbiyaa: 92, Huud: 123.
3. Tujuan Manusia.
Tujuan artinya arah, maksud, atau sasaran. Tujuan
hidup manusia adalah mendapatkan ridha dari Allah Swt. Ridha, arti yang cukup
dekat dalam bahasa Indonesia adalah berkenan.
$pkçJr'¯»t
ߧøÿ¨Z9$#
èp¨ZÍ´yJôÜßJø9$#
ÇËÐÈ
ûÓÉëÅ_ö$#
4n<Î)
Å7În/u
ZpuÅÊ#u
Zp¨ÅÊó£D
ÇËÑÈ
Í?ä{÷$$sù
Îû
Ï»t6Ïã
ÇËÒÈ
Í?ä{÷$#ur
ÓÉL¨Zy_
ÇÌÉÈ
Wahai
jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan
diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku. Dan masuklah ke
dalam surga-Ku (QS. Al Fajr: 27-30)
Beberapa contoh manusia
yang berusaha mendapatkan ridha Allah Swt disebutkan dalam Al Qur’an Surat Al
Baqarah: 207, An Nisaa’: 114, Thaahaa: 84, dan Al Fath: 29. Sungguh, sangat beruntung orang-orang yang
mendapatkan ridha dari Allah Swt. Semoga kita termasuk di dalamnya.
4. Target Manusia.
Target adalah apa dan
seberapa besar hasil yang ingin diperoleh. Target maksimal manusia adalah
mendapatkan tiga hal, yaitu kebaikan di dunia, kebaikan di akhirat, dan
dijauhkan dari siksa api neraka. Ini sering diucapkan dalam doa:
Oßg÷YÏBur
`¨B
ãAqà)t
!$oY/u
$oYÏ?#uä
Îû
$u÷R9$#
ZpuZ|¡ym
Îûur
ÍotÅzFy$#
ZpuZ|¡ym
$oYÏ%ur
z>#xtã
Í$¨Z9$#
Dan
di antara manusia ada yang berdoa, ”Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat, dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.” (QS.
Al Baqarah: 201)
Target manusia untuk
jangka pendek, sepanjang umur manusia yang rata-rata 63 tahun, adalah kebaikan di dunia. Target manusia untuk
jangka menengah, selama di akhirat yang dimulai dari alam barzakh, alam
makhsyar, alam pengadilan Allah Swt, dan saat meniti jembatan shiratal
mustaqim, yang lamanya entah berapa ribu atau berapa juta tahun, adalah kebaikan di akhirat. Sedangkan target
jangka panjang, sekaligus yang paling penting, adalah dijauhkan dari siksa api neraka. Artinya dimasukkan dalam surganya
Allah Swt. Sebagai manusia beriman, kita wajib berusaha maksimal untuk mencapai
semua target itu.
____________________
H. Susatyo Budi Wibowo.
Adalah Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Kabupaten Karanganyar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar